Thursday, October 31, 2013

Black hole

It's like I am stuck in a black hole and dunno how to get out. I can't even see a light. It is so dark in here.

posted from Bloggeroid

Cinta instan

Dulu kutemukan satu kesan
Mungkin ini akhir penantian
Baru 2 bulan berjalan
Kami pun mulai merencanakan
Suatu jenis perayaan
Kami berlari melupakan pelan
Segenap keluarga beriringan
4 bulan kami berhubungan
Perbedaan mulai kelihatan
Perselisihan menjadi kebiasaan
Retak mulai bermunculan
Perkawinan jelas bukan pilihan
Tidak ada cinta yang instan.

posted from Bloggeroid

Saturday, October 26, 2013

Masa depan

Satu hal buat gw yg paling mengerikan di dunia ini adalah masa depan.
Masa depan ga akan pernah bisa ketebak. Hal-hal yg kita rencanakan ataupun persiapkan belum tentu terjadi sesuai dg yg kita mau. Apalagi bila itu menyangkut masalah kerjaan. Sekeras apapun kita berusaha menyelesaikan, keputusanya ada di masa depan. Mungkin kalau gw bisa ngintip apa yg akan terjadi 2 bulan lagi gw bisa lebih lega. Eh atau malah lebih deg2an?
Tapi gw rasa ada alasannya kenapa manusia ga bs ngeliat masa depan. Jadi kesimpulannya adalah berbuat baiklah hari ini dg harapan masa depan kita bs lebih baik. Harapan!

posted from Bloggeroid

Self control

Sudah lama gw berusaha mengatur jadwal tidur gw. Setiap senin sampai kamis dan jg minggu, tidur harus dibawah jam 10 malam. Ini cukup bagus buat badan dan akhirnya otak gw sudah otomatis sadar setiap jam 6 pagi. Gw tidak pernah sekalipun bangun kesiangan.
Nah itu adalah self control gw yg pertama dan sukses. Self control kedua yg gw terapin untuk menyeimbangkan hidup gw adalah menyediakan waktu yg cukup untuk keluarga dan teman2. Ini berlangsung cuma awal tahun doang sebelum gw pacaran. Setelahnya hancur sudah. Sepertinya setiap ada waktu luang, gw cuma pingin menghabiskannya dg kekasih. Akibatnya mama marah dan temen2 ngomel. Sekarang gw masih belum bisa mengontrol diri untuk yg ini, jadinya gw sering ajak dia ngumpul sama temen2 gw. Biar gw bisa tetap bertemu teman dan pacar. Nah kalo keluarga ga bisa diajak bareng sama dia, berabe. Jadi untuk kontrol waktu ini gw masih gagal. Hehehehe
Kontrol diri yg jg belum bisa gw terapin adalah keinginan untuk beli sepatu. Bulan ini aja gw menghabiskan banyak uang untuk empat sepatu. Empat! Hal ini berakibat ke keuangan gw yg belum bisa dimanage dg bener. Mana tabungan masa depan, mana...? Masih belum kesampaian jg nich. Kebanyakan pembelanjaan impulsive yg seharusnya tidak perlu. Jadi hidup gue masih berdasarkan tanggal gajian. Gimana mo mapan?
Self control lain yg jg sama amburadulnya adalah olahraga. Hadeuh! Enuff said.

posted from Bloggeroid

Friday, October 25, 2013

Things to do before I die


Gue gak pernah membayangkan kematian. Selalu berpikir bahwa situasi dan kondisi sekarang akan selalu seperti ini. Bukannya gue tipikal orang yang susah move on, tapi gue masih berat mengakui kalau hidup itu bisa berubah-rubah.
berat mengakui, bukannya ga bisa sama sekali ya.
But, banyak hal berubah di sekitar gue, pertemanan, pekerjaan dan juga beberapa prinsip yang ada di kepala. Gue termasuk tipe hedonis and too open minded person, ga suka menghakimi orang dan suka melakukan hal yang diluar rencana. in fact, i hate plans and planning something is so not me. berangsur-angsur hal tersebut berubah. gue mulai, -tanpa sadar dan mulai sadar- merencanakan hidup gue, memprioritaskan beberapa hal untuk mencapai sesuatu. Mungkin semuanya masih agak berkabut dan terkadang jalannya juga rada belok-belok, kadang ini kadang itu, tapi pastinya gue mulai merencanakan sesuatu.
Sekarang, contohnya, gue merencanakan untuk membuat paspor. Dulu pernah punya, tapi udah expired. kenapa buat paspor? karena gue pingin ke luar negeri. somewhere exotic. Gue suka travelling. jadi gue punya tujuan untuk menikmati keindahan, uhmm..Turki. Sebenarnya negara ini sudah masuk Eropa dan banyak banget orang turki di Eropa, tapi kota2 mereka jauh banget dari arsitektur eropa yang sama aja di semua negara uni eropa. kalo itu gue sudah lihat dan cukup buat gue ga perlu lagi bela-belain nabung duit cuma buat ke eropa. Gue pingin Turki atau mungkin Dubai, ini kalau ke Turki ribetnya sama kayak ke negara-negara Eropa lainnya.

Rencana berikutnya adalah, gue mau menurunkan berat badan. Sebetulnya gue nurunin berat badan ini bukan dengan niat ngurusin, tapi niat gue adalah untuk membuktikan diri apakah gue bisa commit to a plan. Sejauh ini sih hasilnya sh1tty banget. meskipun udah sering commit untuk memperbaiki pola makan, pola aktivitas sehari-hari dan juga pake acara tidur rutin dan bangun rutin, tetap aja belum beres. Mudah-mudahan bisa.


Something to Think About during Weekend

Hey,
it's almost November.

di awal tahun gw sudah beresolusi untuk tidak pindah kerja terlalu sering, dan tahun ini gue beneran ga pindah. Tapi november bentar lagi datang dan itu artinya gue dah bekerja selama setahun di kantor yg sekarang. CV udah gue update, lowongan yg terlihat menjanjikan juga sudah gue klik "apply now", tapi keinginan pindah sebenarnya belum ada. Masih merasa tertantang untuk handle brand baru yg sekarang aku tanganin.

Pacar sudah punya. sesuai dengan keinginan awal tahun gue. serius? sama juga seperti resolusinya, merit entar dulu. kadang gue bingung kenapa gue takut komitmen tapi untuk saat ini, gue ga mau pusing masalah itu. masih ingin bebas lepas.

pergi luar negeri belum kesampaian, dan beneran ga bisa pergi keluar dengan biaya kantor. sesuai resolusi.
kemarin kesempatan ke singapur dibayarin kantor ga jadi karena sudah pindah divisi. berarti gw bener-bener harus pakai uang sendiri. huft banget!

resolusi harus mulai dievaluasi ulang semua. keinginan-keingina terpendam juga harus diwujudkan. Jangan sampai tahun ini berlalu tanpa kesan. Entah kenapa feeling gw seperti berbisik, 2014 adalah tahun yg penuh gejolak seakan puncak hidup ku meruncing disini. Well, kita lihat saja nanti, apakah feeling ini benar adanya. Sementara itu weekend ini gw tetap kerja demi sesuap nasi.

We'll see how this year end.

Best of luck for me!


Thursday, October 24, 2013

Ikhlas atau menyerah

Masalah datang berbarengan dan bertubi-tubi. Bisa milih ikhlas menerima atau hanya menyerah.
Ikhlas menerima artinya kita tetap tegar dan kokoh menerima semua masalahnya, mengevaluasi dan kemudian berusaha mencari solusi yg terbaik. Bersamaan dg itu kita selalu berdoa dan mengembalikannya pada yg Maha Kuasa dan yg Maha Mengetahui segala sesuatu. Hanya Dia yg mengetahui batas kekuatan kita dan kemampuan kita dalam memecahkan masalah. Itu, menurut aku ikhlas.
Menyerah sebaliknya, pada saat mengalami masalah kita tidak mengerti cara penyelesaiannya atau mungkin memang tidak mau menyelesaikan. Lebih memilih untuk menyerahkannya kepada roda nasib cuma bisa berdoa semua akan menjadi baik atau mungkin menghilang begitu saja. Seperti naik kano tanpa dayung di sungai. Semua tergantung alirannya.
Setiap manusia berhak memilih 2 hal ini. Mereka juga berhak meluangkan waktu untuk menghela napas atau menitikkan air mata pada saat-saat tertentu. Ini bukan berarti menyerah hanya berhenti sejenak utk mengumpulkan kekuatan.
Satu hal yg sekarang aku pelajari, jalan menuju kebahagiaan tidak pernah mudah.

posted from Bloggeroid